Friday 25 October 2013

Makalah praktikum kimia titik didih dan titik beku




Makalah Hasil Praktikum Kimia
Disusun oleh : kelompok 3

1. Hanna Mutiah Retno Mandarti
2. Hanny Salsabilla
3. Muhammad Alfian Ravizki
4. Salsabila


10/14/2013








Description: G:\Others\logo+unggulan.jpg



I.            Judul Praktikum
Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku

II.            Tujuan praktikum
1. Mengetahui titik didih berbagai macam larutan
2. Mengetahui titik beku berbagai macam larutan


III.            Teori
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam dunia industri, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan titik didih. Banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan titik didih. Oleh karena itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan pemahaman mengenai kenaikan titik didih.
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah dari pada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.
Sifat koligatif ditentukan dengan jumlah partikel(ion, molekul) dalam larutan. Oleh karena itu, untuk konsetrasi yang sama. Sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan non elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut.
Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion ion yang merupakan partikel partikel didalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada 1 mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan non elektrolit


                                                                                                                




IV.            Alat dan Bahan
Alat :
1.      Termometer
2.      Pembakar spirtus
3.      Kaki tiga
4.      Gelas kimia

Bahan :
1.      Aquadesh 600 gr
2.      CaCl
3.      BaCl

V.             Cara Kerja

1. 1.1 Mencari titik didih aquades (100 gram)
            a. Masukan aquades 100 gram kedalam gelas kimia
            b. Didihkan aquades tersebut dengan pembakar spirtus, dan tunggu hingga mendidih
            c. Ukur titik didih aquades menggunakan temometer pada saat mendidih
            d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan

     1.2 Mencari titik beku aquades (100 gram)
            a. Masukan aquades 100 gram ke dalam plastik                    
b. Masukan aquades kedalam freezer
            c. Biarkan hingga membeku
            d. Setelah membeku ukur titik beku menggunakan termometer
e. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan

2. 2.1 Mencari titik didih BaCl(4,16 gram)

            BaCl 0,2 m                            Mr BaCl = Ar Ba + 2 × Ar Cl
           
m                                        = 137 + 71
                                                                          =208
            0,2
           
            gr= 4,16 gram


a. Masukan BaCl 4,16 gram ke dalam gelas kimia
            b. Didihkan larutan BaCl tersebut dengan pembakar spirtus, dan tunggu hingga                    mendidih
            c. Ukur titik didih larutan tersebut menggunakan temometer
d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan


2.2 Mencari titik beku BaCl(4,16 gram)

a. Campurkan 4,16 gram BaCl dengan 100 gram aquades ke dalam plastik
          b. Masukkan kedalam freezer
          c. Setelah membeku, ukur menggunakan termometer
          d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan


3. 3.1 Mencari titik didih CaCl(1,11 gram)


            CaCl 0,1 m                            Mr CaCl = Ar Ca + 2 × Ar Cl
           
m                                          = 40 + 71
                                                                            =111
            0,1
           
            gr= 1,11 gram


a. Masukan CaCl1,11 gram ke dalam gelas kimia
            b. Didihkan larutan CaCl tersebut dengan pembakar spirtus, dan tunggu hingga                    mendidih
            c. Ukur titik didih larutan tersebut menggunakan temometer
d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan

3.2 Mencari titik beku CaCl(1,11 gram)

          a. Campurkan 1,11 gram CaCl dengan 100 gram aquades ke dalam plastik
          b. Masukkan kedalam freezer
          c. Setelah membeku, ukur menggunakan termometer
          d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan

VI.            Tabel Data Pengamatan
1.1.1 Tabel Titik Beku Larutan
No.
Larutan
Titik Beku
Penurunan titik beku
1.
Aquadesh
3˚C
0˚C
2.
CaCl
2˚C
1˚C
3.
BaCcl
1˚C
2˚C

Berdasarkan grafik

1.2  Tabel Titik Didih Larutan

No.
Larutan
Titik Didih
Kenaikan titik didih
1.
Aquadesh
104˚C
0˚C
2.
CaCl
107˚C
3˚C
3.
BaCcl
105˚C
1˚C

Berdasarkan grafik



VII.            Analisa Data

Dari data diatas, bahwa larutan CaCl2 memiliki titik didih tertinggi yakni 107oC. Namun, air suling memiliki titik didih 104oC. Disisi lain, BaCl2 memiliki titik didih 105oC. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya titik didih. Adanya penambahan zat terlarut tersebut dapat menurunkan dan menaikan titik didihnya.
Dari data diatas pula menunjukkan bahwa larutan aquades memiliki titik beku tertinggi yakni 3oC. Namun,  Larutan Cacl2 memiliki titik beku 2oC. Disisi lain, BaCl2 memiliki titik beku 1oC. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap tinggi-rendahnya titik beku.






VIII.            Lampiran

SOAL (Titik Beku)
1.       Tuliskan tujuan praktikum hari ini
Jawab: mengetahui titik beku larutan aquades,CaCl2, dan BaCl2
2.       Isilah tabel data pengamatan di bawah ini

No
larutan
Titik beku
Penurunan titik beku
1
aquades
3˚C
-
2
CaCl2
2˚C
1˚C
3
BaCl2
1˚C
2˚C

3.       Berdasarkan data tabel data tersebut, buatlah grafik dengan larutan di sumbu x dan titik beku di sumbu y.


4.       Berdasarkan hasil percobaan, berapakah titik beku aquadesh? Apakah sama dengan 0˚C? Jika tidak sama, menurut kalian apa penyebabnya?
                Jawab: Karena adanya zat terlarut yang sukar menguap, yang menyebabkan titik                              beku lebih tinggi.

5.       Apakah titik beku aquadesh sama dengan titik beku larutan yang lain? Beri penjelasan hasil pengukuran kalian
Jawab: tidak sama, karena titik beku aquadesh lebih tinggi dibandingkan titik beku larutan. Itu menyebabkan, apabila aquadesh dicampur dengan senyawa titik bekunya, akan menjadi rendah.

6.       Manakah larutan yang memiliki titik beku tertinggi? Menurut kalian apa penyebabnya?
Jawab: aquadesh. Karena aquadesh merupakan air (HO) murni yang belum tercampur senyawa lain. Jadi menyebabkan aquadesh memiliki titik beku tertinggi.


7.       Tuliskan manfaat percobaan hari ini menurut kalian!
Jawab:
→ Dapat mengetahui perbedaan titik beku aquadesh, larutan BaCl, dan larutan CaCl
→ Dapat mengetahui titik beku aquadesh lebih tinggi daripada larutan BaCl₂ dan larutan   CaCl₂

SOAL (Titik Didih)
1.       Tuliskan tujuan praktikum hari ini
Jawab: mengetahui titik didih larutan aquades,CaCl2, dan BaCl2
2.       Isilah tabel data pengamatan di bawah ini

No
larutan
Titik didih
Kenaikantitik didih
1
aquades
104˚C
-
2
CaCl2
107˚C
3˚C
3
BaCl2
105˚C
1˚C

3.       Berdasarkan data tabel data tersebut, buatlah grafik dengan larutan di sumbu x dan titik beku di sumbu y.

4.       Berdasarkan hasil percobaan, berapakah titik didih aquadesh? Apakah sama dengan 100˚C? Jika tidak sama, menurut kalian apa penyebabnya?
                Jawab:
Hal ini biasa terjadi akibat percobaan yang dilakukan bukan pada tekanan 1 atm. Sebab, 1 atm terdapat di permukaan air laut.
→Besar kemolalan mempengaruhi titik didihnya, semakin besar molal, semakin tinggi titik didihnya.

5.       Kenapa titik didih aquadesh tidak sama dengan titik diidh larutan yang lain
Jawab: Karena tiitk didih pelarut murni dalam keberadaan za terarut non volatil.

6.       Manakah larutan yang memiliki titik didih tertinggi? Menurut kalian apa penyebabnya?
Jawab:  CaCl, karena senyawa yang terkandung dalam kalsium klorida, CaCl yang menyebabkan titik didih tinggi.

7.       Tuliskan manfaat percobaan hari ini menurut kalian!
Jawab:
→Dapat mengetahui titik didih setiap larutan yang diuji coba
→Dapat mengetahui setiap larutan berbeda titik didihnya



IX.            Kesimpulan
Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan karena adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan pertikel-partikel pelarut. Oleh karena itu,  penguapan partikel-partikel membutuhkan energi yang lebih besar.
Titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni. Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik beku semakin besar. Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit. Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Titik beku adalah suhu pada pelarut atau larutan tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan wujud zat cair  ke padat. Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan. Semakin banyak partikel (mengion) semakin besar sifat koligatif.





























X.            Daftar Pustaka