Saturday, 19 November 2011

Shuffle Dance



Tarian dari tiga dekade lalu ini, kini jadi gaya hidup baru. Ramai-ramai dimainkan di ruang publik, street dance ini menawarkan tantangan buat pelakunya, dan tontonan seru buat penontonnya.
Rooftop Pamulang Square, Tangerang, Banten, akhir pekan lalu dipenuhi penonton. Ternyata ada shuffle meet up yang diselengarakan oleh Indo Rockers (IR), kumpulan anak-anak penyuka shuffle yang kerap menggelar acara-acara shuffle.
Shuffle, adalah gaya tari, yang trennya diawali pada akhir dekade 1980-an, berasal dari Melbourne Underground Scene, Australia. Sekilas mirip tari jazz. “Pada 2004 shuffle dance kembali marak di Australia, sampai pada 2006 sampai di Indonesia. Itupun baru sedikit sekali. Akhir 2009 mulai ramai, dan sekarang malah rame banget,” kata Jason, anggota Rave Army Crew sekaligus penggagas IR.
Gerakan dasar shuffle adalah tumit dan kaki yang bergerak cepat sehingga terlihat seakan menempel ke lantai. Mereka yang suka pergi ke klub pasti tahu tarian ini. “Karena memang shuffle termasuk kedalam rave dance,” kata Jason menjelaskan.
Kini, Shuffle Dance tidak lagi hanya untuk mereka yang clubbing. Anak-anak muda yang bahkan belum pernah mengunjungi klub pun bisa asyik main shuffle dance!
Dok Indo Rocker
“Awalnya lihat di tempat clubbing, terus cari tahu,” kata Rama, penyuka shuffle yang biasa latihan di kawasan Bintaro sektor sembilan. Karena lazimnya dilakukan ditempat terbuka, seperti lapangan, sekolah, taman, shuffle juga digolongkan sebagai street dance.
Namun, anak-anak yang hobi shuffle punya pendapatnya sendiri-sendiri. Jason menganggap tarian ini tempatnya di rave party. Sehingga, menarikan shuffle di tempat umum kurang bagus. Padahal, kini banyak muncul shuffle competition yang menurut Jason kurang pas. Shuffle bukan tarian yang pas buat diadu seperti break dance walaupun efek sporty nya sudah terjamin. Konon, lima menit shuffle dance sama dengan 30 menit treadmil!
“Break dance memang dibuat untuk nampang, sampai gerakannya pun menunjukan itu. Untuk menunjukan mana yang hebat. Tapi kalau shuffle sebenarnya lebih ke ekspresiin diri, enjoy musik, sampai orang bisa bilang kalau kita asyik,”kata mahasiswa Bina Nusantara ini.
Masih menurut Jason, kadang ada beberapa crew yang suka ribut gara-gara
gayanya ditiru atau battle tarian itu. “Sedangkan gue sendiri, sama teman-teman di IR, pengennya menyatukan para crew shuffle,” kata Jason.

Positif
Tarian ini, kini jadi lifestyle baru. Salah satunya akibat ajang-ajang shuffle meet up. Para komunitas bertemu, bertukar gerakan dan info-info terkini soal aktivitas mereka.

“Dengan shuffle dance, kita bisa cari duit sendiri dengan tampil di pensi atau acara-acara, bahkan ini jadi semacam olahraga baru buat saya karena cukup menguras tenaga,” kata Grego, peserta Shuffle meet up malam itu. Rama pun mulai membeli keperluannya sendiri dari uang manggung menari shuffle bersama Astro 7 Shuffle.
Coba deh, search di youtube. Akan ada banyak video tentang tarian yang bisa bikin kamu eksis ini. “Menari Shuffle itu gampang-gampang susah, bagaimana kita bisa kompak dan selaras saja,” kata Fariz salah satu crew Cakra Buana Shuffle.
Uniknya, para crew harus membuat gerakan sendiri, jika ingin tampil. Sehingga bisa saling memberi inspirasi. Nggak heran kadang-kadang ada beberapa gerakan yang sama. Disinilah tarian ini menjadi susah. Mereka harus menemukan gerakan yang berbeda, fokus pada gerakan kaki saja. Tangan dan badan akan mengikuti alunan lagu dengan sendirinya, bebas.
Aneka Gaya
Basic step shuffle sendiri adalah running man dan T step. Running man, dua step jalan ditempat tapi nggak maju-maju, T step adalah gerakan shuffle itu sendiri yang terbagi menjadi beberapa jenis.

Ada Hard style, yang kalau menari kakinya diangkat lebih tinggi seperti menghentakkan kaki. Lain lagi dengan Old style yang katanya asli gaya Melbourne shuffle, yang tidak buru-buru, banyak T step dan lebih flooping. Mas, Malaysian Style, gerakannya seperti running man, tetapi hanya satu step. Mereka menggunakan badan yang didorong kedepan dan mengayun. Dan masih banyak lagi.!
Belum selesai, bukan hanya gerak tari, tapi juga outfit. Menurut Rama, selain jenis gerakan cara berpakaian juga cukup menentukan. “Kalau saya dan temen-temen termasuk hardstyle shuffle, musiknya lebih cepat, setiap manggung kita pakai sweater,” kata mahasiswa Moestopo 2009 itu.
Sedangkan Melbourne Shuffle, biasanya agak lebih santai dan bisa tampil, bahkan pakai kemeja flanel atau kaos. Hal ini disetujui oleh Jason, outfit berpengaruh ke aksi kaki! (Adinda Asa/M-2)


SUMBERNYA DARI SINI




No comments:

Post a Comment