Makalah Hasil Praktikum
Kimia
|
Disusun oleh : kelompok 3
|
1. Hanna Mutiah Retno Mandarti
2. Hanny Salsabilla
3. Muhammad Alfian Ravizki
4. Salsabila
|
10/14/2013
|
I.
Judul Praktikum
Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku
II.
Tujuan praktikum
1.
Mengetahui titik didih berbagai macam larutan
2.
Mengetahui titik beku berbagai macam larutan
III.
Teori
Titik didih adalah suhu dimana cairan mendidih, dimana
tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami cairan.
Larutan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut.
Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya
sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih
besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu menguap.
Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Dalam dunia
industri, kenaikan titik didih sangat diperlukan pemahaman mengenai kenaikan
titik didih. Banyak kegiatan industri yang menerapkan ilmu kenaikan titik
didih. Oleh karena itu penting untuk melakukan percobaan ini untuk meningkatkan
pemahaman mengenai kenaikan titik didih.
Titik
beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya.
Titik beku larutan lebih rendah dari
pada
titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan zat pelarutnya harus membeku
terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Jadi larutan akan membeku lebih lama
dari pada pelarut. Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda.
Titik beku suatu cairan
akan berubah jika tekanan uap berubah, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu
zat terlarut atau dengan kata lain, jika cairan tersebut tidak murni, maka
titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang).
Seperti yang kita tahu
bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi dengan
adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC lagi,
melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang dimaksud
sebagai “penurunan titik beku”.
Sifat koligatif
ditentukan dengan jumlah partikel(ion, molekul) dalam larutan. Oleh karena itu,
untuk konsetrasi yang sama. Sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda
dengan sifat koligatif larutan non elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses
ionisasi zat terlarut.
Zat elektrolit
jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion ion yang merupakan partikel
partikel didalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada 1 mol
larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan non elektrolit
IV.
Alat dan Bahan
Alat :
1. Termometer
2. Pembakar spirtus
3. Kaki tiga
4. Gelas kimia
Bahan :
1. Aquadesh 600 gr
2. CaCl₂
3. BaCl₂
V.
Cara Kerja
1. 1.1 Mencari titik didih aquades (100
gram)
a.
Masukan aquades 100 gram kedalam gelas kimia
b.
Didihkan aquades tersebut dengan pembakar spirtus,
dan tunggu hingga mendidih
c.
Ukur titik didih aquades menggunakan temometer pada
saat mendidih
d.
Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah
disediakan
1.2 Mencari titik beku aquades (100
gram)
a. Masukan
aquades 100 gram ke dalam plastik
b.
Masukan aquades kedalam freezer
c. Biarkan hingga membeku
d.
Setelah membeku ukur titik beku menggunakan termometer
e. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah
disediakan
2. 2.1 Mencari titik didih BaCl₂(4,16 gram)
BaCl₂ 0,2 m Mr BaCl₂ = Ar Ba + 2 × Ar Cl
m = 137 + 71
=208
0,2
gr=
4,16 gram
a. Masukan BaCl₂ 4,16 gram ke dalam gelas kimia
b.
Didihkan larutan BaCl₂ tersebut dengan pembakar spirtus, dan
tunggu hingga mendidih
c.
Ukur titik didih larutan tersebut menggunakan
temometer
d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah
disediakan
2.2 Mencari titik beku BaCl₂(4,16 gram)
a. Campurkan 4,16 gram BaCl₂ dengan 100 gram
aquades ke dalam plastik
b. Masukkan
kedalam freezer
c. Setelah
membeku, ukur menggunakan termometer
d. Catat
hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan
3. 3.1 Mencari titik didih CaCl₂(1,11 gram)
CaCl₂ 0,1 m Mr CaCl₂ = Ar Ca + 2 × Ar Cl
m = 40 + 71
=111
0,1
gr=
1,11 gram
a. Masukan CaCl₂1,11 gram ke dalam gelas kimia
b.
Didihkan larutan CaCl₂ tersebut dengan pembakar spirtus, dan
tunggu hingga mendidih
c.
Ukur titik didih larutan tersebut menggunakan
temometer
d. Catat hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah
disediakan
3.2
Mencari titik beku CaCl₂(1,11 gram)
a. Campurkan
1,11 gram CaCl₂ dengan 100 gram
aquades ke dalam plastik
b. Masukkan
kedalam freezer
c. Setelah
membeku, ukur menggunakan termometer
d. Catat
hasih pengukuran tersebut pada tabel yang sudah disediakan
VI.
Tabel
Data Pengamatan
1.1.1 Tabel Titik Beku Larutan
No.
|
Larutan
|
Titik
Beku
|
Penurunan
titik beku
|
1.
|
Aquadesh
|
3˚C
|
0˚C
|
2.
|
CaCl₂
|
2˚C
|
1˚C
|
3.
|
BaCcl₂
|
1˚C
|
2˚C
|
Berdasarkan grafik
1.2 Tabel Titik
Didih Larutan
No.
|
Larutan
|
Titik
Didih
|
Kenaikan
titik didih
|
1.
|
Aquadesh
|
104˚C
|
0˚C
|
2.
|
CaCl₂
|
107˚C
|
3˚C
|
3.
|
BaCcl₂
|
105˚C
|
1˚C
|
Berdasarkan grafik
VII.
Analisa Data
Dari data diatas, bahwa
larutan CaCl2 memiliki
titik didih tertinggi yakni 107oC.
Namun, air suling memiliki titik
didih 104oC.
Disisi lain, BaCl2 memiliki
titik didih 105oC.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap
tinggi-rendahnya titik didih. Adanya penambahan zat terlarut tersebut dapat
menurunkan dan menaikan
titik didihnya.
Dari data diatas pula menunjukkan bahwa larutan aquades memiliki titik beku tertinggi yakni 3oC.
Namun, Larutan Cacl2
memiliki titik
beku 2oC.
Disisi lain, BaCl2 memiliki
titik beku 1oC.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penambahan zat terlarut berpengaruh terhadap
tinggi-rendahnya titik
beku.
VIII.
Lampiran
↔ SOAL (Titik Beku)
1. Tuliskan
tujuan praktikum hari ini
Jawab:
mengetahui titik beku larutan aquades,CaCl2, dan BaCl2
2. Isilah
tabel data pengamatan di bawah ini
No
|
larutan
|
Titik beku
|
Penurunan titik
beku
|
1
|
aquades
|
3˚C
|
-
|
2
|
CaCl2
|
2˚C
|
1˚C
|
3
|
BaCl2
|
1˚C
|
2˚C
|
3.
Berdasarkan data tabel data tersebut, buatlah
grafik dengan larutan di sumbu x dan titik beku di sumbu y.
4. Berdasarkan
hasil percobaan, berapakah titik beku aquadesh? Apakah sama dengan 0˚C? Jika tidak sama, menurut kalian
apa penyebabnya?
Jawab: Karena adanya zat terlarut yang sukar menguap, yang menyebabkan
titik beku
lebih tinggi.
5. Apakah
titik beku aquadesh sama dengan titik beku larutan yang lain? Beri penjelasan
hasil pengukuran kalian
Jawab:
tidak sama, karena titik beku aquadesh lebih tinggi dibandingkan titik beku
larutan. Itu menyebabkan, apabila aquadesh dicampur dengan senyawa titik
bekunya, akan menjadi rendah.
6. Manakah
larutan yang memiliki titik beku tertinggi? Menurut kalian apa penyebabnya?
Jawab:
aquadesh. Karena aquadesh merupakan air (H₂O) murni yang belum tercampur senyawa lain. Jadi menyebabkan
aquadesh memiliki titik beku tertinggi.
7. Tuliskan
manfaat percobaan hari ini menurut kalian!
Jawab:
→ Dapat mengetahui perbedaan
titik beku aquadesh, larutan BaCl₂,
dan larutan CaCl₂
→ Dapat mengetahui titik beku aquadesh lebih
tinggi daripada larutan BaCl₂ dan larutan CaCl₂
↔ SOAL (Titik
Didih)
1. Tuliskan
tujuan praktikum hari ini
Jawab:
mengetahui titik didih larutan aquades,CaCl2, dan BaCl2
2. Isilah
tabel data pengamatan di bawah ini
No
|
larutan
|
Titik didih
|
Kenaikantitik didih
|
1
|
aquades
|
104˚C
|
-
|
2
|
CaCl2
|
107˚C
|
3˚C
|
3
|
BaCl2
|
105˚C
|
1˚C
|
3.
Berdasarkan data tabel data tersebut, buatlah
grafik dengan larutan di sumbu x dan titik beku di sumbu y.
4. Berdasarkan
hasil percobaan, berapakah titik didih aquadesh? Apakah sama dengan 100˚C? Jika tidak sama, menurut kalian
apa penyebabnya?
Jawab:
→Hal ini biasa terjadi akibat
percobaan yang dilakukan bukan pada tekanan 1 atm. Sebab, 1 atm terdapat di
permukaan air laut.
→Besar
kemolalan mempengaruhi titik didihnya, semakin besar molal, semakin tinggi
titik didihnya.
5. Kenapa
titik didih aquadesh tidak sama dengan titik diidh larutan yang lain
Jawab: Karena tiitk didih pelarut
murni dalam keberadaan za terarut non volatil.
6. Manakah
larutan yang memiliki titik didih tertinggi? Menurut kalian apa penyebabnya?
Jawab: CaCl₂, karena senyawa yang terkandung
dalam kalsium klorida, CaCl₂
yang menyebabkan titik didih tinggi.
7. Tuliskan
manfaat percobaan hari ini menurut kalian!
Jawab:
→Dapat mengetahui titik didih
setiap larutan yang diuji coba
IX.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian, ternyata titik
didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini
disebabkan karena adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan
menghalangi peristiwa penguapan pertikel-partikel pelarut. Oleh karena
itu, penguapan partikel-partikel
membutuhkan energi yang lebih besar.
Titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni. Semakin besar kemolalan suatu
larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik beku semakin
besar. Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan
nonelektrolit. Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Titik beku
adalah suhu pada pelarut
atau larutan tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan wujud
zat cair ke padat. Penurunan titik beku
tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi
partikel dalam larutan. Semakin banyak partikel (mengion) semakin besar sifat
koligatif.
X.
Daftar Pustaka